Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 20:00:24【Resep Pembaca】178 orang sudah membaca
PerkenalanWakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Ber

Jika ada kekurangan, jangan salahkan programnya tapi cek SOP mana yang belum dijalankan, itu yang harus dikendalikan, diatasi dan diperbaiki
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Wamendukbangga/BKKBN) Isyana Bagoes Oka menekankan pentingnya memperketat standar operasional prosedur (SOP) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Jika ada kekurangan, jangan salahkan programnya tapi cek SOP mana yang belum dijalankan, itu yang harus dikendalikan, diatasi dan diperbaiki,” kata Isyana Bagoes Oka di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Menurut dia, sudah ada SOP yang diterapkan di dapur SPPG yang mengolah makanan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Namun, di lapangan masih ditemukan penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan massal setelah menyantap menu MBG.
“SOP ada, biasanya kalau terjadi kasus karena ada SOP yang ngak dijalankan,” ucapnya.
Mantan jurnalis televisi itu menambahkan awal Oktober 2025 pihaknya telah melakukan rapat koordinasi terkait permasalahan MBG bersama dengan Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga: Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar
Adapun salah satu topik pembahasan, lanjut dia, adalah terkait sertifikasi yang wajib dipenuhi oleh SPPG, salah satunya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk program MBG.
“Saat ini SPPG yang belum punya (SLHS) harus mengurus dan sekarang sedang diurus (sertifikat),” katanya.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerbitkan surat edaran tentang percepatan penerbitan SLHS kepada SPPG.
Baca juga: Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu
Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh kepala dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, serta kepala kantor pelayanan dan SPPG di seluruh Indonesia.
Sementara itu, hingga pertengahan September 2025, Kemenkes melaporkan sedikitnya 60 kasus dengan 5.207 penderita dari insiden keracunan menu MBG.
Baca juga: BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
Sedangkan, BPOM mencatat 55 kasus dengan 5.320 penderita, dengan Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus keracunan MBG terbanyak.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 198 SPPG) telah memiliki SLHS per 30 September 2025.
Baca juga: Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
Baca juga: BGN tugaskan 5.000 juru masak profesional untuk bina SPPG
Suka(81)
Sebelumnya: Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG
Selanjutnya: BPOM tekankan komitmen atasi isu Cs
Artikel Terkait
- Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif
- Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG
- BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG
- Dinkes Pamekasan bina SPPG cara mencegah keracunan makanan
- BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja
- DPRD Kendari
- HIPKA: Ekspor nonmigas tumbuh 8,96 persen tunjukkan minat global naik
Resep Populer
Rekomendasi

Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan

Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik

Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi

Polda NTT rutin cek keamanan menu MBG sebelum didistribusikan

DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting

PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan

Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen

BGN wajibkan SPPG masak dengan air galon guna cegah keracunan